Kepada
Tuhan Yang Serba Maha
Di 'Arasy
Bagaimana Kabar Tuhan? Apakah Tuhan baik-baik saja?Pasti baik-baik saja. Soalnya Tuhan kan Maha Segalanya. Juga Pemilik dan Penguasa Di alam jagad ini.
Tapi kabar kami tidak baik. Malah selalu tidak baik. Setiap hari kami harus selalu membanting tulang di jalan raya yang kehidupanyaa sangat keras. saya harus naik turun bus buat ngamen. Si Panjul, tiap hari bawa bulu ayam dan kain lap gembel buat ngelap mobil. Si Siti bawa kecrekan dari tutup botol buat ngamen. Teman -teman yang lain juga bekerja yang sama. Semua kami lakukan buat mencari uang recehan, sekedar buat beli makan untuk menyambung hidup. Kami lelah, kami capek setiap hari harus kejar kejaran dengan trantib yang dengan dalih melakukan pembinaan tapi menangkap kami tanpa mengenal rasa belas kasih.
Tuhan Yang Maha Baik,
Kenapa kami harus hidup dan besar di jalanan? Bukankah kami juga anak-anak Engkau yang Engkau titipkan melalui 'rahim suci' ibu kami? Bukankah kami juga anak-anak Engkau yang harusnya bisa mengisi masa kecil dengan belajar?
Sebenarnya, bukan keinginan kami tinggal di jalanan. Bukan juga keinginan kami mencari duit. Tapi itu harus kami lakukan. Karena kami tak ingin mati sia-sia. Kami tak ingin mengkufuri nikmat yang telah engkau karuniakan dengan menciptakan kami ke dunia ini. Bukankah Engkau dengan gamblang menyatakan bahwa apapun yang telah engkau ciptakan di dunia ini, pasti mendatangkan manfaat dan tidak sia-sia.
Kami memang belum bisa emberi manfaat bagi orang lain. Tpi setidaknya eksistensi kami juga 'seharusnya' mendatangkan keuntungan bagi orang-orang yang ingin berlomba berbuat kebaikan. Setidaknya, karena kami munculah orang-orang seperti Sekh Konidin yang bersedia menjadi 'ayah' bagi kaum marginal seperti kami. Tentu kami berharap akan banyak lahir Sekh Konidin baru sehingga tak ada lagi anak-anak Tuhan yang berkeliaran di jalan.
Tuhan......surat ini sengaja kami tulis karena sudah tak tahu harus mengadu kepada siapa,. Mungkin setelah membaca surat ini, Tuhan bersedia mrngutus 'para malaikat' yang bisa mengangkat kami dari jurang kenistaan ini.
Sekian surat kami,
Anak-Anak Tuhan yang Tertindas
Posting Komentar